Terminal Lemabang, Palembang, Sumatera Selatan

Terminal Lemabang, Palembang, Sumatera Selatan

Terminal Lemabang, Palembang, Sumatera Selatan

Terminal Lemabang, Palembang, Sumatera Selatan

Terminal Lemabang, Palembang, Sumatera Selatan

Minggu, 18 Maret 2012

Budaya Palembang Sumatera Selatan

LOGO SUMSEL
Sumatera Selatan sudah di diami manusia sejak zaman purbakala. Bukti-bukti sejarah masa lampau itu antara lain berupa situs-situs megalit dalam berbagai bentuk dan ukuran yang dapat disaksikan baik di museum maupun di alam terbuka. Peninggalan kebudayaan megalit itu merupakan hasil kreasi seni pahat para nenek moyang terdiri dari arca-arca batu berbentuk manusia, binatang, menhir, dolmen, punden berundak, kubur batu, lumpang batu, dan sebagainya yang berukuran kecil sampai raksasa.

Bukti-bukti peradaban pada masa 2.500 - 1.000 tahun Sebelum Masehi tidak hanya mengesankan bagi wisatawan asing maupun domestic, tetapi juga para ahli yang acap kali dating melakukan penelitian ilmiah. Di alam terbuka, situs-situs megalit itu sebagian besar terdapat di Kabupaten Lahat, Ogan Komering Ulu dan Muara Enim. Keberadaan benda-benda itu telah melahirkan berbagai legenda dan mitos dikalangan masyarakat Sumatera Selatan. Di antaranya Legenda Si Pahit Lidah yang karena kesaktiannya mampu membuat apapun yang tidak disukainya menjadi batu.

Lebih Dekat Dengan Sumatera Selatan

LOGO SUMSEL
Provinsi Sumatera Selatan merupakan suatu kawasan seluas 109.254 Kilometer persegi di pulau Sumatera dan terletak disebelah selatan garis khatulistiwa pada 1-4 derajat lintang selatan dan 102 - 108 bujur timur. Bagian daratan provinsi ini berbatas dengan provinsi Jambi, disebelah utara provinsi Lampung diselatan dan provinsi Bengkulu dibagian barat. Sedangkan bagian timur berbatas dengan provinsi Bangka-Belitung.

Sumatera Selatan dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini dalam abad ke-7 dan ke-12 Masehi merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat yang dipengaruhi sampai ke Formosa dan China di Asia serta Madagastar di Afrika.

Disamping itu Sumatera Selatan sering pula disebut daerah Batanghari Sembilan, karena di kawasan ini terdapat sembilan sungai besar yang dapat dilayari hingga jauh ke hulu, yakni:

* Sungai Musi
* Sungai Ogan
* Sungai Komering
* Sungai Lematang
* Sungai Kelingi
* Sungai Rawas
* Batanghari Leko
* Sungai Lalan, Serta puluhan cabang-cabangnya.

Detail Provinsi Sumatera Selatan

LOGO SUMSEL
Sejarah Sumatera Selatan memiliki keterkaitan dengan sejarah Riau dan sejarah kerajaan-kerajaan di Semenanjung Tanah Melayu. Hal ini sangat logis bila dihubungkan dengan bangsa Deutro - Melayu di daerah ini. Keturunan Deutro - Melayu ini telah menghuni kawasan tersebut sejak tahun 300 SM. Mereka menggeser kedudukan bangsa Proto - Melayu yang datang sekitar 2.000 tahun sebelumnya. Karena letaknya yang strategis bagi dunia pelayaran, ditambah dengan kekayaan alamnya yang berlimpah, Sumatera Selatan banyak dikunjungi pedagang-pedagang asing, terutama dari Arab, India, dan China, sejak awal tarikh Masehi. Maka tidak mengherankan jika masyarakat Sumsel cepat berkembang dan kemudian melahirkan sebuah kerajaan besar bernama Sriwijaya.

Para ahli sejarah sependapat bahwa kerajaan Sriwijaya tumbuh, berkembang dan mengalami masa kejayaan selama berabad-abad antara abad ke-7 sampai abad ke-12. Sriwijaya menghasilkan sendiri komoditi penting pada masa itu, seperti lada dan timah. Daerah yang banyak menghasilkan lada adalah daerah sepanjang Sungai Kampar, Kuantan, Singingi (Riau) dan Batanghari (Jambi). Timah didatangkan dari daerah Kedah (Malaysia) dan Tapung Petapahan dihulu Sungai Siak (Riau). Selain itu Sriwijaya juga menjual emas yang berasal dari Sungai Kuantan dan Singingi.

Gadis Kecil Berpayung Gerimis

Hujan
MASIH terlihat sisa-sisa asap yang keluar dari tumpukan seng dan genting; debu berterbangan keluar dari tanah hitam pekat yang dikais oleh kerumunan orang. Kayu-kayu kerangka rumah yang habis terbakar berserakan semrawut. Pohon dan rumput-rumput tampak kering kerontang, bahkan ranting-ranting rapuh berjatuhan dari pohon yang telah hangus.

jalan lorong menuju rumah-rumah itu masih berlapis debu. Sisa-sisa unggas yang terpanggang api masih menghiasi setiap sisi jalan. Rangka sepeda, motor, dan becak yang tidak sempat terselamatkan bergeletakan di kiri kanan jalan lorong pemukiman. Tampak beberapa pemilik rumah sambil menangis mengais-ngais tanah mencari sesuatu yang masih bisa dimanfaatkan, seperti uang logam, dan perabot rumah tangga yang terbuat dari besi dan almanium. Air mata mereka seolah menbanjiri tanah-tanah hitam berdebu. Semua rata dengan tanah, tiang-tiang rumah yang hangus seperti tugu-tugu arang yang menjadi saksi keganasan si jago merah semalam. Lalu lalang pengunjung masih masih tampak terlihat memberikan dukungan moril kepada pemilik rumah yang baru tertimpa bencana kebakaran, salah satunya keluarga Siti.

Selasa, 06 Maret 2012

Terjadinya Alam Semesta

Berjuta-juta tahun yang tekah silam, semua itu tidak ada. Tidak ada langit, tidak ada bumi, gunung-gunung, sungai-sungai, lautan tumbuh-tumbuhan, benda-benda di angkasa (bulan, binntang, mataahari) dan manusia pun belum ada. begitu juga para malaikat, jin dan iblis pun belum ada. Lantas apa dan siapa yang ada dikala itu? Yang ada hanyalah Allah SWT. Kalamullah dalam Al-Qur'an menyebutkan:

Artinya "Dia-lah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Hadid: 3)


Danau Teluk Gelam

Danau TTeluk Gelam


Di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, terdapat sekitar 12 obyek wisata alam yang sering dikunjungi wisatawan. Dari sekian banyak obyek wisata tersebut yang paling banyak dikunjungi dan yang menjadi andalan Kabupaten OKI adalah Danau Teluk Gelam. Untuk menuju obyek wisata ini relatif mudah, karena lokasinya berada di tepi jalan lintas Sumatera, sekitar 25 kilometer dari ibukota Kabupaten OKI atau 92 kilometer arah tenggara dari Kota Palembang. Apabila menggunakan angkutan umum jenis bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), dari Kota Palembang menuju Kayuagung (Ibukota Kabupaten OKI) hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp.10.000,00. Selanjutnya, dari Kayuagung diteruskan menggunakan angkot dengan tarif sekitar Rp3.000,00 hingga ke Teluk Gelam.

Teluk Gelam adalah sebuah danau alami seluas sekitar 250 hektar yang airnya tidak pernah mengering, meski pada musim kemarau. Air danau ini tergolong jernih dan dihuni oleh berbagai macam jenis ikan, seperti: belida, tapah, arwana, dan konon dihuni juga oleh beberapa ekor buaya (walau selama ini belum pernah ada orang yang melihatnya). Pada bagian tengah danau terdapat sebuah daratan yang ditumbuhi ribuan pohon gelam (Melalueka leucadendron) dengan daunnya yang mungil dan berwarna hijau muda. Di sekitar danau pengunjung bisa berolahraga air, mandi, berenang, memancing, atau bahkan sekedar berkeliling menikmati pemandangan alam.

Fasilitas penunjang obyek wisata Danau Teluk Gelam tergolong lengkap. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2004, tepatnya akhir bulan Agustus-September, danau ini pernah dijadikan sebagai salah satu tempat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI, khususnya cabang olahraga dayung dan ski air. Agar PON XVI dapat berjalan dengan lancar, pemerintah daerah Provinsi Sumatera Selatan mengucurkan dana sebesar Rp.31,9 miliar guna memoles kawasan danau dengan membangun berbagai macam fasilitas olahraga, seperti: dermaga untuk dayung dan ski air (lengkap dengan menara start dan finis), pondok pemandu (align’s hut), serta tribun untuk penonton.

Selain fasilitas olahraga, dibangun pula 34 buah rumah panggung kayu bertipe 45 dan 70 dengan sistem knock down (bongkar pasang). Rumah-rumah panggung tersebut dibuat khusus bagi para pengunjung yang ingin bermalam di kawasan obyek wisata Danau Teluk Gelam. Konon, pengunjung yang menginap akan serasa tinggal di sebuah perkampungan tradisional. Dan bila bangun pagi, yang terlihat adalah hamparan danau yang dapat membuat suasana hati terasa nyaman. Selain rumah panggung, ada alternatif lain untuk menginap yaitu sebuah hotel yang bernama Hotel Teluk Gelam. Hotel yang berdiri megah di tepi danau itu terdiri atas dua bangunan, masing-masing memiliki 24 kamar. Hotel Teluk Gelam menyediakan pula sejumlah alat olahraga berupa jet-ski yang biasa disewakan kepada pengunjung seharga Rp.300.000,00 perjam, serta speed boat dengan sewa Rp.150.000,00 per jam.

Sebagai catatan, untuk dapat masuk ke obyek wisata Danau Teluk Gelam pihak pengelola mematok harga tiket masuk bagi pengunjung sebesar Rp.2.000,00 untuk orang dewasa dan Rp.1.500.00 untuk anak-anak. Sementara bagi pengunjung yang membawa mobil dikenakan sewa parkir sebesar Rp.4.000,00 dan sepeda motor Rp.2.000,00.

Diposkan oleh Iwan Lemabang di 07:44

Pengalaman Mengobati Putri Penguasa Gaib Bukit Zamzaya

Oleh : Agus Siswanto

Kisah ini tergolong aneh. Selain sulit di terima akal sehat, juga jarang terjadi pada manusia. Tapi pada kenyataannya, kisah ini memang benar-benar terjadi. Sebagaimana dituturkan Ki Joyo Agung kepada Misteri.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *


KISAH ini terjadi pada saat aku sedang berdzikir selepas melaksanakan shalat tahajjud. Entah kenapa, malam itu udara terasa panas, sehingga untuk melanjutkan dzikir, telah membuatku harus pindah posisi dari dalam kamar keuang tamu. Sekitar settengah jam berdzikir, tiba-tiba saja ada hawa dingin yang datang menerpa. Aku mulai merasakan keanehan, sebelumnya udara terasa begitu menyengat, mengapa sekarang tiba-tiba mendadak berubah dingin?

Namun aku tak mau terganggu, meskipun tahu akan ada sosok gaib yang ingin bertemu. Tetapi hawa dingin ini terasa asing, tidak seperti hawa sahabat-sahabat gaibku yang biasa datang berkunjung. Aku langsung memejamkan mata lebih mengkhusyukkan diri dalam menyatukan pikiran dalam memuji-Nya. Ketika mata baru saja dipejamkan, kembali hawa dinginn menerpaku. 'kali ini terpaannya agak lama, seakan mengganggu tafakurku.

Aku sengaja tidak memperdulikan hawa dingin tersebut. Tapi semakin aku diamkan, hawa dingin tersebut semakin malah semakin kencang menerpa hingga membuat gorden dan beberapa perabot di ruang tamu menjadi bergoyang. Seiring terpaan hawa dingin tersebut, sayup-sayup terdengar suara halus memanggil, "Des bagus... denn bagus." Suara itu semakin jelas terdengar dan seakan memenuhi ruang tamu.

Aku yang merasa terusik dengan sedikit kesal berkata, "Tolong jangan menggangguku. Kalau memang ingin bertemu, datang secara baik-baik dan tunjukkan wujudmu yang sebenarnya.

Setelah bberkata begitu, aku pun terus melanjutkan dzikir sambil memejamkan mata. "Selamat malam, Den bagus. Saya ada di sini di depan Anda."

Seketika aku merasakan hawa dingin yang sangat menusuk dari arah depan. Dengan memantapkan hati, pelan-pelan kubuka kelopak mata. Karena tak ingin kelihatan terkejut dihadapan makhluk halus tersebut, aku pun berdo'a, "Ya Allah kuatkan dn lindungilah hamba dari makhluk yang datang ini."

"Allahu Akbar!" Teriakku dalam hati, karena kaget melihat makhluk yang ada dihadapanku. Namun, kekagetanku cepat-cepat kusembunyikan.

Terlihat sosok anggun dan cantik. Aku mengetahui makhluk itu dari jenis kuntilanak. Karena tak ingin tergoda, maka, aku langsung menanyakan maksud kedatangannya. "Ada apa malam-mlam begini berkunjung menemuiku? Kalau sekedar ingin berkenalan, sebutkan siapa Anda dan asal usul Anda. Setelah itu pergi dari sini. Saat ini waktunya tidak tepat. Aku sedang berdzikir dan lain kali kalau kalau mau bertemu beritahu dulu... ya," kataku dengan nada agak ketus.

Sejenak kulihat kuntilanak itu terdiam dan ragu-ragu untuk mengutarakan maksudnya. Dengan sorot mata tajam, dia terus menatapku dan tiba-tiba menitikkan airmatanya.

"Ya Allah, saya sudah menyakiti hatinya," kataku dalam batin. Melihat keadaan itu, aku menjadi kasihan dan barkata, "Maafkan... aku telah membuatmu bersedih. Katakanlah apa maksudmu. Aku akan mendengarkan dan kalau kamu ada keperluan, Insya Allah aku akan membanntumu."

Setelaah mendengar jawabanku, kuntilanak itu pun tersenyum.

"Namuku Gendawari, Penguasa Bukit Zamzaya. Adapun maksud datand ke sini inginn minta bantuan kepada Den Bagus. Tapi Dan sebelum kulanjutkan, boleh aku bertanya apa benar Den Bagus yang bernama Ki Joyo Agung? Kalau diizinkan boleh saya panggil Den bagus dengan nama itu?" kata Gendawari membuka percakapan.

Astaga! Aku terkesiap mendengar kata-katanya. Bukit Zamzaya? Di mana tempatnya? Dan dari mana dia tahu namaku?

"Lanjutkan ceritamu dan terma kasih telah mengenal saya," jawabku seolah tidak tertarik dengan kedatangannya.

Gendawari melanjutkan ceritanya, "Sejak beberapa bulan ini, anakku sakit. Aku tak tahu apa penyakitnya. Aku sudah kemana-mana berobat, namun penyakitnya tidak kunjun sembuh. Terus aku diberitahu untuk menemui Ki yang bisa mengobati. Dan apabila berkenan, sebagai balasannya aku akan mengabdi pada Ki Joyo seumur hidup."

Usai berkata begitu, Gendawari terdiam sambil menunggu reaksiku selanjutnya. Aku bingung dan terpana seakan tak percaya pada apa yang tengahh kualami.

"Maaf aku hanya manusia biasa yang tidak mempunyai kuasa seperti itu. Kalaupun aku mampu itu hanya kepada manusia, belum pernah kepaa makhluk gaib seperti Nyi Gendawari ," kataku jujur menjawab prmohonannya.

"Tolong Ki. Anak saya sangat parah keadaannya. Saya rasa Ki dapat mengobatinya," ujar Gendawari seperti menangis.

Kembali aku tak tega melihat ekspresi wajahnya dan barkata, "Baiklah aku akan berdoa dul memohon petunnjuk-Nya. Kalau bisa, maka, akan ku bantu. Tapi kalau tidak bisa mohon dimaafkan, karena kecuali Allah SWT, setiap makhluk punya keterbatasan."

"Silahkan, Ki. Aku juga bredoa agar Ki diberi kekuasaan itu," ujar Gendawari mengharap.

Aku pun memejamkan mata sambil berdoa, "Ya Allah, hamba tidak tahu apa yang Kau hadapkan pada hamba sekarang ini. Namun hamba tahu, di balik semua ini ada hikmah besar yang Kau berikan pada hamba. Untuk itu, mohon berilah petunjuk, tuntunan dan kekuatan yang datangnya hanya dari-Mu."

Setelah selesai berdoa, aku pun berkata pada Gendawari ," Silahkan bawa kesini anakmu, Insya Allah aku bissa membantu."

Sambil tersenyum bahagia, Gendawari menoleh ke belakang dan berkata, "Bawa anak kita. Ceptlah dia mau diobati."

Tak lama kemudian muncul dihadapanku dua makhluk. Yang satu tinggi besar dan yang satu makhluk kecil di dalam pangkuannya. Belum habis keterkejutanku, Gendawari berkata lagi, "Ini suamiku. Namanya Lauberdah dan ini anakku. Lihatlah keadaannya sangat parah sehingga harus dipangku bapaknya."

Tanpa banyak bicara, Lauberdah menurunkan anaknya dan meletakkannya dihadapanku.

"Saat aku mengobati, kalian juga harus berdoa dan memohon untuk kesembuhan anakmu," pintaku. Mereka menganggukkan kepala dengan perasaan haru dan cemas melihat keadaan anaknya yang lemah dan tak berdaya itu.

Tanpa membuang waktu, aku merapalkan amalan Ilmu Sepuluh Malaikat, sambil memohon agar diberikan kemampuan oeh Sang Pencipta. Kemudian kuusap dengan perlahan mulai dari kepala hingga kaki menarik keluar ppenyakit anak Gendawari.

Setelah usapan yang ketiga, aku pun berkata dengan sedikit berteriak, "Waras kau dan banngkitlah!"

Alhamdulillah. Dengan ridho dan rahmat-Nya, anak Gendawari langsung duduk dari tidurnya sambil menampakkan wajah ceria layaknya anak manusia yang lucu. Sesaat kemudian, Gendawari memeluk anaknya sambil menangis haru penuh bahagia diikuti suaminya.

Melhat situasi ini, hatiku jadi tersentuh, turut larut dalam keharuan. Ya Allah, jangankan manusia, makhluk halus ternyata juga mempunyai rasa kasih sayang terhadap anaknya.

Terkadang kita harus merasa malu, karena di kalangan manusia banyak orag tua yang menelantarkan anaknya. Bahkan tega membunuh dengan cara mengugurkan dan dibuang dengan alasan takut aib terbuka dan tidak mau menanggung malu.

Aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hikmah padakudari peristiwa ini. janganlah sekali-kali menyia-nyiakan anak. Karena dia merupakan titipan yang diberikan Allah kepada kita sebagai orang tua. Kelak kita akan dimintai pertanggung jawaban mengenai harta kita, termasuk anak-anak kita.

Setelah larut dalam keharuan, Gendawari berkata kepadaku, "Terima kasih, Ki telah mengobati anakku hingga bisa sehat seperti semula."

"Jangan berterima kasih kepadaku, tapi berterima kasihlah kepada Tuhan yang telah mengabulkan permohonanmu," ujarku memotong perkataannya.

"Sebenarnya apa yanng terjadi pada anakku, Ki? Dan penyakit apa yang diderita sehingga keadaannya saangat parah?" Tanya Gendawari dengan nada penasaran.

"Anakmu pernah bermain jauh dari lingkungan kalian, bahkan lupa pulang. Karena bingung, dia sempat menyakiti anak manusia," kataku menjelaskan.

"Orangtua anak itu pun memanggil orang pintar untuk mengobati. Orang pintar itu lalu memaksa anakmu pergi dengan sangat kasar. Sehingga anakmu yang idak kuat akhirnya jatuh sakit," lanjutku menguraikan penyebab sakitnya anak Gendawari.

Gendawari dan Lauberdah mengangguk-anggukkan kepalanya mendengarkan penuturanku. Selanjutnya, Gendawari berkata, "Sekali lagi saya dan suami serta segenap rakyat Bukit Zamzaya mengucapkan terima kasih kepada Ki atas bantuannya tadi," katanya.

"Saya juga berterima kasih karena telah dipercaya untuk membantu kalian," jawabku.

Kemudian Gendawari berkata pada Lauberdah suaminya, "Bawa pulang anak kita dan janngan biarkan berain terlalu jauh." Setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih, Lauberdah menghilang daeri pandanganku sambiil menuntun anaknya pulang ke alamnya.

Selanjutnya Gendawari berkata lagi kepadaku, "Sesuai janjiku tadi, maka aku rela mengabdi kepada Ki Joyo seumur hiduup."

Belum sempat kujawab, tiba-tiba sosok Gendawari menghilang ditutup asap tebal. Aku sampaimenutup mata dan hidung karena tidak tahan dengan asap tersebut. Setelah asap mulai menghilang, aku pun berteriak memanggilnya, "Nyi Gendawari, engkau ada di mana?"

Tiba-tiba terdengar suara, "Aku masih di hadapanmu Ki. Sebagai bentuk pengabdianku, maka, aku sengaja mengubah wujud mennjadi keris."

Astaghfirullahaladziim. Seketika aku langsung melihat ke lantai tampak sebilah keris hitam berwarna kusam, tanpa gagang dan sarung. "Nyi Gendawari. Engkau tidak perlu berbuat seperti ini terhadapku. Sebab hanya kepada Allah kita wajib mengabdi," ujarku di antara kebingunganku.

"Tidak apa-apa Ki. Aku sudah berjanji dan ikhlas melakukannya. Karena seperti yang diberitahu kepadaku bahwa Ki mempunyai jiwa yang tulus dan ikhlas, maka, aku pun juga tulus melakukannya," Sahut Gendawari memotonng perkataanku.

Aku terharu mendengar perkataannya. Aku pun hanya bisa terdiam tidak berusaha membalas ucapannya. Karena kupikir percuma juga membantahnya, ya, semua kuserahkan hanya kepada Allah semata.

Hingga kini, keris yang merupakan penjelmaan Gendawari itu masih aku simpan di tempat tersembunyi. Aku tidak ingin keris itu jatuh ke tangan orang yang nantinya dapat menyusahkan atau malah memperbudak orang.

Demikianlah, sekelumit penngalaman mengobati putri penguasa gaib Bukit Zamzaya. Meski tidak pernah mengetahui di mana letaknya, tapi aku merasa bersyukur pernah mengobati makhluk Tuhan dari alam lain. Semoga kisah ini ada manfaatnya.

Berprofesi Sebagai Awak Kapal Gaib

Anim13
Oleh : Nurwindo

Janu, adikku menjadi awak dari sebuah kapal gaib. Bagaimana mungkin hal ini terjadi....?

* * * * * * * * * * * *


BEGITU banyak kisah gaib yang telah diungkap, menyadarkan kepada setiap kita kalau bangsa manusia memang tidak hidup sendirian di bumi ini. Ada bangsa lain yang juga sebenarnya mempunyai hal untuk tinggal dan melakukan aktivitasnya, berdampingan dengan manusia. Tak jarang seseorang yang mempunyai frekwensi fisik dan batin tertentu ataupun karena keadaan yang terkondisi, menyebabkan dia mampu menembus alam lain yang tak tampak itu. Bahkan mereka dapat masuk dan keluar sesuai kebutuhan. Keadaan ini tentu saja tidak semua orang dapat melakukannya.

Penantian

Images10
Cerpen: Holy Adib

HARI jam 8 pagi, matahari mulai meninggi, Elis pergi ke rumah Uni Wati, bekerja mencuci pakaian seperti seperti yang tiap hari dia lakukan. Anak laki-lakinya yang berusia 8 tahun dibawa ke sana, karena di rumah tidak ada yang menjaga. Elis sangat ingin anaknya sekolah seperti anak-anak lain, tetapi sekolah yang menampung anaknya hanya ada di kota kabupaten. Selain jauh, biaya sekolah disana cukup mahal.

Elis sering bermenung di pintu rumah Uni Wati, setelah mencuci dan menjemur semua pakaian. Bermenung memikirkan suaminya yang tak pulang-pulang. Suami Uni Wati, Da Eri sering menegurnya. "Apa yang kau menungkan? Yang pergi tak usah dikenang, cari saja yang baru . Kamu kan masih muda dan cantik, banyak yang mau sama kamu," Gurau Da Eri biasanya.

Janji Setia Hanya di Bibir

images-3
"Janji tinggal janji." Ungkapan itu cocok untuk kisah cinta yang dialami Weni. Tono, kekasihnya telah berbohong. Janji setia dan akan menikahi Weni, tidak pernah ditepati. Bahkan di depan mata Weni, Tono berduaan dengan wanita lain.

SEJAK memutuskan berpisah dengan Tono enam bulan lalu, Weni berusaha betul-betul melupakan Tono. Weni tidak ingin terpuruk dalam kesedihan karena sudah dikhianati. Toh tidak ada gunanya juga aku, berlarut dalam duka.

Minggu, 04 Maret 2012

Ratapan Roh Si Pendosa Menjelang Dikuburkan

Oleh : Bahroni bin Mastar

Bagi seorang pendosa, menjelang dikuburkan rohnya akan meratap ketika mayatnya tengah dipersiapkan untukk menuju tempat peristirahatannya yang terakhir. Semua makhluk mendengar ratapan ini, kecuali jin dan manusia.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *



Sewaktu orang-orang mulai meletakan san jasad di dekat kuburnya, maka roh itu berkata: "Demi Allah, hai golonganku dan saudara-saudaraku, aku ini mendo'akan kalian."

Pada saat jasad diletakan di dalam kuburan, si roh pun berkata: "Demi Allah, hai ahli warisku,aku tidak mengumpulkan banyak harta dunia. Dan harta yang sedikit itu aku tinggalkan untuk kalian. Maka ingatlah, kalian kepadaku dengan memperbanyak berbuat kebajikan, sebagaimana yang pernah aku ajarkan dari isi Al-Qur'an. Dan janganlah kalian lupa mendo'akan aku."

Sabtu, 03 Maret 2012

Mitos ‘Kidung Lingsir Wengi’ Lagu Kuntilanak

kuntilanak1
Konon dengan mendengarkan lagu “kidung lingsir wengi” pas waktu-waktu tertentu, Kuntilanak akan datang menjumpai orang yang mendengarkannya……

Liriknya seperti ini :

Lingsir wengi sliramu tumeking sirno…
Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
Jin setan kang tak utusi…
Dadyo sebarang…
Wojo lelayu sebet…



Jumat, 02 Maret 2012

Membantu Persalinan dan Mendapat BH Genderuwo di Alas Donglo

Oleh : Deny Wibisono
Saleh kembali terkejut, karena perempuan itu tiba-tiba minta dimandikan, wanita itu tak tampak lelah sebagaimana halnya wanita yang baru saja melahirkan. Ia bahkan kelihatan segar....!

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *



SALEH, demikian sapaan akrabnya, dapat digolongkan sebagai manusia yang benar-benar pantang menyerah. Boleh dikata, takada kata menyerah di dalam kamus hidup dan kehidupannya --- dan sebagai lelaki yang memiliki tanggung jawab terhadap istrinya, maka, berbagai pekerjaan pun ia lakoni demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Mulai dari tukang bangunan, buruh pabrik, pencari kayu, pencari pasir dan bahkan sederatan pekerjaan kasar lainnya pernah ia lakoni.

Meski impitan ekonomi terus saja mendesaknya, tetapi, ia adalah sosok yang tak peranah melupakan Sang Maha Pencipta. Bahkan, ibadah yang dilakukannya boleh dikata setara dengan para kiyai, selain selalu melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an selepas mendirikan shalat Isya', shalat malam dan dhu'ha pun selalu dijalaninya dengan perasaan senang dan gembira.

Kini, di tengah-tengah kesibukkannya sebagai tukang cukur (pangkas rambut), ia menuturkan pengalaman-pengalamannya dengan makhluk gaib. Dan berikut adalah kisahnya....

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *



"Mungkin karena cukup beribadah, maka saya jadi sering melihat penampakan," demikian pendapatnya saat berbincang dengan dengan Misteri.

Pendapat itu memang cukup beralasan dan dapat diterima oleh akal sehat. Apalagi jika dikaitkan dengan suatu kejadian saat dirinya hendak pulang. Kala itu, saat dalam perjalanan menuju kerumahnya, ia melihat ada seorang gadis di sis jembatan Bedengan, Ambulu. Yang paing mengherankan adalah, ternyata, tak ada seorang pun yang melihat sang gadis ruupawan itu di sana. Hal ini baru diketahuinya saat ia sengaja singgah barng sebentar di warung kopi yang ada di seberang jembatan itu.

Sedang peristiwa yang lainnya adalah ketika ia akan berangkat bekerja dengan mengendarai sepeda dan melewati kuburan desa Karanganyar. Saat sedang mengayuh dengan santai, mendadak, ada seorang perempuan yang melambaikan tangan dan tampaknya berniat ingin menumpang. Saleh pun menghentikan sepedanya dan langsung bertanya, "Mau saya antar ke kuburan mana, Mbak?" Tanya Saleh.

Ia bertanya demikian karena melihat betapa kaki makhluk cantik itu tak menempel pada tanah. "Terserah Bapak!" Jawab perempuan berpakaian atas putih dan memakai gaun panjang berwarna merah.

Dengan keberanian yang dimilikinya, Saleh pun lalu memboncengkan perempuan misterius itu. Dan seolah tak terjadi apa-apa, Salaeh selalu mengajak bercakap-cakap sambil sesekali mengawasi keberadaannya. Tapi sayang, ketika ia lengah karena memikirkan keluarganya di rumah, tiba-tiba, perempuan itu sudah menghilang baak ditelan bumi. Saleh langsung saja mengumpat dalam hati. Ia kecewa, karena keteledorannya maka ia jadi kurang perhatian terhadap perempuan yang membonceng di belakang sadelnya.

Bak telah menjadi suratan alam, dalam kesehariannyajalan hidup Saleh seolah sarat dengan berbagai kejadian yang bersaput mistik --- ya... betapa tidak, selain bertemu dengan tuyul, menggali makam dan mendapatkan mayat yang masih utuh, ia juga memiliki kemampuan dapat melihat penunggu rumah atau tempat-tempat yang wingit. Dan dari sekian banyak ceritanya, ada yang menurut Misteri paling menarik. Yakni, pertemuannya dengan genderuwo. Kala itu, ia tak hanya melihat. Melainkan bercakap-cakap dan sekaligus membantu genderuwo tersebut.

Setelah sejenak mengumpulkan segala ingatannya, Saleh pun mulai bercerita. Waktu itu, ia yang pekerjaan sehari-harinya mencari kayu di Alas Donglo, Kraton, Ambulu, Jember, berusia sekitar 30-an tahun. Dan saat hendak pulang, mendadak, ia melihat ada seorang perempuan yang entah dari mana datangnya sedang melambaikan tangan kepadanya. Saleh segera mendekati dan bertanya, "Ada apa bu?"

"Tolong saya... pak. Tolong saya!" Jawab perempuan yang perutnya dalam keadaan buncit itu dengan wajah menghiba.

Saleh seolah tak kuasa untuk menolakknya. Bak kena sihir yang teramat kuat, ia mengikuti langkah perempun itu yang tak lama kemudian membawanya ke sebuah rumah yang cukup bagus dan semuanya terbuat dari kayu jati. Saleh hanya mengangguk-angguk dan bergumam dalam hati, "Pantas kalau orang-orang sering bilang banyak pencurian kayu. Ternyata, semua rumah-rumah di sini terbuat dari kayu jati."

"Ada apa bu?" Tanya Saleh setelah ia duduk di ruang tamu.

"Perut saya, pak. Sepertinya saya mau melahirkan. Tolong saya ya, pak..." jawab perempuan itu sambil mengelus-elus perutnya.

"Lho.... suami ibu kemana?"

"Sedang pergi ke luar negeri, pak."

Bak kerbau dicocok hidung, Saleh pun berdiri dan melangkah masuk ke dalam kamar. Dan tanpa malu-malu, perempuan itu langsung membuka daster dan telentang di atas tempat tidur dengan kaki terbuka. Saleh semakin terkejut! Sejenak kemudian ia melihat perempuan itu mengejan dan berusaha mengeluarkan sang jabang bayi dari rahimnya. Saleh tak bisa berbuat apa-apa. Maklum, ia memang bukan belum pernah membantu persalinan. Alih-alih membantu persalinan, saat istrinya hendak melahirkan saja ia bergidik ngeri.

Perempuan itu seolah mengerti, ia hanya memegang tangan Saleh dengan sekuat tenaganya. Kini, Saleh pun maklum. Agaknya, perempuan itu butuh teman agar ia tak menanggung sakit seorang diri.

Dan beberapa menit kemudian, lahirlah dengan selamat seorang bayi dari rahim perempuan itu. Tangisan bayi pun langsung terdengar memenuhi ruangan. Ketika Saleh mengamati dengan seksama, tak sadar, ia pun bergidik ngeri. Betapa tidak, bayi itu memiliki kelebatan bulu yang tidak sebagaimana bayi biasa. Dadanya berbulu sebagaimana orang dewasa, bahkan, lengannya juga dipenuhi bulu.

Ketika Saleh sedang tergugu, mendadak perempuan itu berkata, "Tolong mandikan saya!"

Saleh kembali terkejut, karena perempuann itu tiba-tiba minta dimandikan. Dan satu lagi keanehan yang sempat terekam dalam benaknya adalah, wanita itu tak tampak lelah sebagaimana halnya yang baru saja mellahirkan. Ia bahkan kelihhat segar!

Jantung Saleh kian berdegup kencang manakala perempuan itu meminta untuk melucuti seluruh pakaiannya. Ya.... untuk kesekian kalinya Saleh hanya menuruti keinginan perempuan itu tanpa maksud-maksud yanng lain. "Saya menyabuni tubuhnya, bahkan, mengeringkan tubuh perempuan yang baru melahirkan itu dengan handuk putih yangg memang sudah tersedia di sana. Sejenak kemudian, saya tertidur karena kelelahan... dan tak lama setelah itu, saya pun terjaga," demikian ungkapnya kepada Misteri.

Kali ini, berjuta pertanyaan membuncah dalam benaknya, kini, ia berada di bawah pohon karet dalam keadaan duduk bersandar. Sementara, seorang temannya kemudian datang dan menegurnya, "Kamu sedang apa kok lewat semak-semak itu?"

Saleh menoleh ke kanan dan kiri mencari perempuan yang baru saja ditolongnya. Tapi apa daya, rumah berdinding kayu jati itu seolah lenyap ditelan bumi. kini, yang ada hanyalah jajaran pohon-pohon yang tinggi. Setelah menghela napas beberapa kali, ia pun menceritakan apa yang baru saja dialaminya kepada temannya. Dan Saleh pun menarik simpulan, yang barusan ia tolong adalah genderuwo. Apalagi, bayinya memilik bulu yang teramat lebat.

Sang teman yang semula mendengar sambil sesekali mencibirkan bibirnya akhirnya percaya. Betpa tidak, walau semak belukar yang baru dilalui Saleh penuh dengan ditumbuhi dengan onak dan duri, tetapi, tubuh Saleh tak tergores barang sedikitpun. Setelah kesadaran memenuhi benak keduanya, maka, kedua sahabat itu segera bergegas pulang. Ya... Saleh masih diliputi kengerian atas kejadian yang baru saja dialaminya.

Setibanya di rumah, setelah beristirahat sejenak, Saleh pun menceritakan pengalaman yang baru saja dialami kepada kepada istrinya. Ternyata, keanehan tak berhenti sampai di situ. Ketika keluar rumah, Saleh merasakan ada hal yang berbeda pada dirinya. Ya.. entah kenapa, banyak wanita bahkan anak-anak SMA yang seketika jadi tertarik kepadanya. Salehhanya bisa bertanya-tanya dalam hati, "Apa yang menyebabkan semua ini terjadi?"

Tak perlu berlama-lama, pertanyaan yang dalam beberapa waktu melingkar-lingkar dalam benaknya akhirnya terjawab manakala ia akan berangkat untuk mencari kayu di Alas Donglo.Di tengah-tengah tumpukan kayu yang ada di belakang rumahnya, Saleh menemukan secarik pakaian dalam berupa BH. Seingatnya, istrinya tak memiliki BH dengan warna seperti itu --- akhirnya, Saleh pun sadar, agaknya BH inilah yang membuatnya jadi dikagumi oleh banyak atau bahkan seluruh wanita ang melihatnya.

Sadar bahwa keutuhan rumah tangganya harus selalu dijaga, maka, Saleh pun langsung mengembalikan BH itu ke Alas Donglo. Setelah mengucapkan kata, "Terima kasih, tapi saya telah mempunyai istri dan berjanji tidak ingi tergoda dengan wanita lain. Selain itu, saya takut jika benda ini diketemukan dan dipakai oleh orang yang tak bertanggung jawab dapat untuk menyakiti para perempuan. Untuk itu, saya kembalikan BH ini kepada nyai," sambil meletakkan BH tersebut di tengah-tengah semak belukar yang dua hari lalu dilaluinnya.

Dan benar, setelah itu tak ada pandangan atau lirikan penuh arti dari wanita yang berpapasan atau melihatnya. Demikian sekelumit dari sekian banyak pengalaman mistik dari Pak Saleh, semoga para pembaca setia dapat mengambil hikmah dari cerita ini.

SUMBER : Misteri, Edisi 452, Tahun 2008

Mudahnya Katakan Cinta dan Putus

Putus Cinta
Bisa dibilang usia ku sudah tidak muda lagi, memasuki kepala empat. Aku anak kelima dari tujuh saudara. Semua saudara ku sudah menikah, tinggalah aku yang belum menikah. Keinginan ku sangat kuat untuk menikah, tapi aku belum bisa menemukan pria yang cocok untuk kujadikan pendamping hidup. Tiga bulan lalu hubungan asmara yang sudah dirajut hampir dua tahun kandas.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *



DALAM kesendirian, aku berusaha untuk mulai membuka diri lagi terhadap pria. Sejak berpisah dengan Raka yang tega menduakan cinta ini, Aku pun mulai menyibukan diri dengan bekerja. Aku ingin melupakan pahitnya diduakan oleh Raka, padahal aku sudah berharap banyak dengannya.

Di manakah Engkau Kekasihku

13671638131_l
Tidak ada lgi penghalang, jika aku ingin segera menikah. Sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, kedua kakak laki-lakiku sudah menikah. Sementara adikku Anto masih duduk di bangku SMA. Namun perjalanan cintaku begitu rumit, sehingga membuat aku berpikir kembali untuk memulai hidup berumah tangga.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *



HASAN, kekasihku, menghilang entah ke mana rimbahnya. Keluarganya pun tak ada yang tahu. Malah mereka membuat pengumuman kehilangan Hasan. Terakhir, Hasan pamit ingin berlibur ke Padang

Aku mencoba bertahan menunggu Hasan. Tanpa terasa sudah empat tahun, aku menati kabar Hasan, namun sampaidetik ini tidak ada kabar beritanya. Keluarga Hasan juga sudah lelaah mencari.

Sampai sekarang aku masih berharap Hasan akan kembali. Apalagi perasaan cinta di antara kami sudah terjalin cukup lama, semenjak aku menamatkan SMA. Aku berkenalan dengan Hasan, karena di jodoh-jodohkan teman.

Petualangan Diari

SPM_A0291_!-IwLmb
Cerpen Dian Eka Sari

"Ari petualanganku sudah berakkhir. Kurasa inilah saatnya aku harus kembali."

"Apa aku tidak salah dengar. Bukankah kemarin kau begitu menggebu saat bercerita akan berpetualang mencari dunia baru karena kekecewaan yang kau temukan di kehidupanmu saat ini?"

"Aku tidak bisa memungkiri Ri. Petualangan itu begitu menarik. Banyak hal-hal indah yang kutemui. Banyak kejutan-kejutan menghampiriku. Bahkan banyak kebahagiaan menyelimutiku."

"Kalau memang luar biasa, mengapa kau ingin kembali? Bukankah belum genap empat bulan engkau berpetualang. Bagi seorang petualang sejati, waktu yang kau tempuh masih terlalu dini untuk melabeli dirimu sebagai petualang."

"Aku tidak butuh label Ri. Aku tidak butuh gelar. Aku hanya ingin mereguk dan mencari kebahagiaan."

"Kebahagiaan? Bukankah kau kkatakan dari petualanganmu kau tidak mereguk kebahagiaan?"

"Awalnya aku merasakan telah mendapatkan kebahagiaan sejati. Tapi entah kenapa aku merasa tidak bahagia. Setiap kali kebahagiaan mmenghampiri, saat itu juga ketakutan mengikuti. Ia menyelinap dalam relung hati dan mengetuk keras hingga memekakkan gendang telingaku."

Akhir Perjanjian Dengan Siluman Ular (Persekutuan Gaib)

Oleh : Rosikin

Di Setiap penjuru desa tercium bau busuk yang sangat menyengat. Bangkai apakah yang baunya sebusuk itu? Hingga tercium radius berkilo-kilo meter? Selidik punya selidik ternyata itu akibatt kemmatian salah seorang warga yang dipercaya telah ngupri. Yaitu orang yang memuja siluman ular.....

* * * * * * * * * * * * *



pernikahannya dengan seorang gadis desa yang mempunyai orang tua kaya, Yanu merasa hidup ini tiba-tiba indah. Segala apa yang dia inginkan hampir semuanya tercapai. Tentu saja itu karena atas fasilitas mertuanya, Haji Leman. Haji Leman pun menyerahkan beberapa beberapa tempat usahanya ke menantunya. Dan usaha yang di percayakan untuk dikelola Yanu adalah butik pakaian.

Dalam beberapa bulan sejak ia mengelola tempat usaha mertuanya memang kondisi perekonomian masih bagus. Butiknya yang masih mendompleng nama "H.. Leman" masih dikunjungi banyak pembeli.
"Ma, bagaimana kalau nama butik kita diganti. Jangan pakai nama ayahmu. Kan usahanya sudah diserahkan ke kita," usul Yanu kepada Munaroh istrinya.

"Memang kenapa, Pa? Selama ini aku pikir usaha kita usaha kita baik-baik saja," kata istrinya.

"Iya sih. Tapi aku malu kalau harus mendompleng kebesaran nama ayahmu."

Dipikir-pikir memang benar juga. Masa selamanya harus mendompleng kebesaran nama ayahnya. Ada baiknya kalau memang namanya diganti. Keduanya pun sepakat untuk mengganti nama usaha butiknya. Tentu saja dengan nama yang di sukai mereka, yaitu "BUTIK YAMU," hasil gabungan dari nama mereka.

Usahanya berjalan seperti biasanya. Cuman banyak langganan dan pembeli yang menanyakan pergantian nama butiknya. Pertanyaan-pertanyaan itu di jawab oleh Yany dengan enteng. Perubahan omset penjualan tiba-tiba menurun. Lambat tapi pasti, langganan dan pembelinya semakin berkurang.

Aneh sejak nama usaha di ganti omset tiba-tiba menurun. Begitu berartikah nama bagi setiap tempat usaha? Tidak sampai setahun setelah nama butiknya diganti usaha butik YAMU pun bangkrut total! Begitulah, nama untuk membuat tempat usaha memang harus diperhitungkan secara batiniah. Tidak boleh sembarangan. Beberapa syarat harus dipenuhi untuk membuat nama sebuah usaha. Rupanya hal itulah yang tidak diperhatikan Yanu dan istrinya sehingga usahanya mengalami bangkrut total.

Untuk meminta suplay dana laggi dari mertuannya, tentu saja Yanu malu. Sementara cicilan bahan pakaian yang belum dibayar dari grosir semmakin menumpuk. Yanu dan istrinya praktis hidup dalam kemiskinan. Karena sebagian hartanya telah habis dijual untuk membayar hutang-hutangnya. Sementara kehidupan mereka terbiasa enak. Tiap hari mereka terbiasa mengeluarkan keuangan begitu besar sehingga saat usahanya sedang bangkrut mereka sangat menderita sekali.

Tiap hari Yanu hanya berpikir bagaimana untuk mendapatkan keuangan yang cukup besar dan singkat tanpa harus bekerja keras. Pucuk dicinta ulam pun tiba, begitlah kata pepatah untuk menggambarkan sebuah keberuntungan. Di saat Yanu sedang berpikir untuk kaya dengan cara cepat seorang tua yang berpengalaman dalam bidang supranatural mendatanginya. Orangtua tersebut sering di panggil dengan nama Ki Bogel.

Ki Bogel menunjukkan sebuah tempat keramat yang dapat mendatangkan kekayaan dengan cara cepat. Yaitu dengan Ngupri (sejenis perjanjian dengan siluman ular). Ada perbedaan ngupri dan ngipri. Kalau ngupri perjanjiannya dengan siluman ular, tapi kalau ngipri perjanjiannya dengan siluman kera). Yang ditunjukkan oleh Ki Bogel adalah ngupri di sebuah pulau kecil. Pulau itu sering di sebut oleh pemuja setan dengan nama Pulau Karas.

Di Pulau Keras tersebut bercokol silluman ular yang dipercaya dapat membantu manusia yang bersedia bersekutu dengannya untuk mendatangkan kekayaan dengan cara yang sangat cepat. Siluman ular tersebut berjenis kelamin betina. Dan kalau ia menampakkan diri sebagai manusia, siluman tersebut terlihat sebagai seorang perempuan yang sangat cantik dengan nama "Siti Polang Sari."

Yanu tidak berpikir panjang lagi. Inilah saat yang aku tunggu, sedangkan resiko perjanjian urusan belakangan, ia membatin. Ia pun menyiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan untuk berhubungan dengan siluman ular di Pulau Keras. Di antaranya bunga setaman. Tumpengan lengkap dengan adep-adepnya. Dan beberapa persyaratan lainnya seperti yang diperintahkan oleh Ki Bogel.

Malam Selasa Kliwon dengan menyewa perahu kecil Yanu dan Ki Bogel membawa aneka sesaji membelah ombak laut Indramayu. Tujuan mereka sudah jelas. Pulau Karas! Tengah malam kemudian mereka sampai di sana. Sebuah pulau yang sangat kecil. Di sana hanya terdapat sebuah gubuk yang sangat reot. Memang di deretan wilayah tersebut ada tiga buah pulau kecil yang banyak di tumbuhi pohon nyiur. Masing-masing pulau tersebut terkenal sangat angker dan juga merupakan sebuah pilihan bagi orang yang akan bersekutu dengan iblis. Di samping pulau Karas yang dihuni silumman ular ada pulau Platu yang kata Ki Bogel juga dapat digunakan untuk ngipri memuja siluman kera besar berambut merah. Kera tersebut sering di sebut dengan nama "Camang."

Kembali kepada niat Yanu yang akan memuja siluman ular bernama Siti Polang Sari. Tengah malam itu ketika ia sudah merapikan sesaji di gubuk reot tersebut ia pun tertidur. Di dalam tidurnya ia didatangi seorang perempuan yang sangat cantik. Perempuan tersebut mengajkan beberapa syarat yang hanya diketahui oleh mereka. Selanjutnya mereka hanya bercinta secara binal. Sebagai lambang bersatunya perjanjian sesat!

Sungguh keajaiban tiba-tiba menimp Yanu dan keluarganya. Setelah ia pulang dari Pulau Karas kehidupannya mulai berubah. Tingkat perekonomian yang tadinya bangkrut total, dengan sangat cepat bangun dari keterpurukan. Usaha butiknya pun berkembangan dengan sangat cepat. Bahkan tidak tanggung-tanggung sejak kebangkitan ekonominya dalam beberapa bulan ia membuka cabang butik pakaian di mana-mana. Tahun pertama dilaluinya dengan harapan yang besar tentang kemajuan ekonominya yang begitu pesat. Tumbal pertama jatuh sebagai akibat perjanjian dengan siluman ular. Salah seorang pembantu perempuannya tiba-tiba meninggal di dapur dengan tubuh membiru. Seperti habis terkena gigitan ular. Tahun-tahun berikutnya pun selalu meminta tumbal. Terutama bagi mereka yang banyak ikut menikmati kekayaan Yanu dan istrinya.

Sementara itu usaha Yanu semakin maju pesat. Ia menjadi tuan tanah di desanya. Beberapa tanah yang letaknya strategis (dipinggir jalan raya) dibelinya termasuk beberapa rumah. Sungguh sangat menakjubkan! Sebagi kebiasaan orang kaya lainnya yang tinggal di pedesaan. Yanu pun mmemelihara kuda yang bagus untuk kendaraan mengawasi kebunnya. Karena ia memiliki kuda, maka ia pun mempekerjakan Mang Kardi seorang pencari rumput untuk memberi makan kuda kebanggaannya.

Malang tak dapat di tolak untung tak dapat diraih! Begitulah pepatah yang menggambarkan orang sedang apes. Suatu sore Mang Kardi yang sedang memberi makan kuda tiba-tiba melihat ular besar berwarna hitam pekat mendekati dirinya. Mang Kardi pun kaget. Dan secara reflek ia mengibaskan aritnya ketubuh ular tersebut. Ular itupun terpotong menjadi dua. Ular itu segera di buang ke sungai di dekat kandang kuda.

Tak lama kemudian Mang Kardi mendengar bahwa majikannya meninggal dunia dengan cara yang sangat aneh. Antara tubuh dan pinggangnya terdapat garis hitam melingkar. Kematiannya pun sungguh mendadak. Persisnya berbarengan dengan ia membunuh ular hitam yang hampir menyerangnya di kandang kuda. Sungguh aneh!

Yang lebih aneh lagi berbarengan dengan kematian Yanu desa tersebut di serang bau busuk yang amat sangat. Barangkali itulahh akhir perjannjian dengan siluman ular. Mengalammi kematian dengan cara sangat tragis dan menjijikan. Setelah Yanu meninggal anak-anaknya kini hidup susah dan menderita. Harta orangtuanya yang dulu sangat di banggakan tiba-tiba hilang seperti kepulan asap. Sungguh suatu pelajaran yang baik bagi kita agar berpikir seribu kali untuk melangkah di jalan kesesatan. (*)

SUMBER : MISTERI, Edisi 342, 20 Januari 2004/04 Februari 2004