* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
HASAN, kekasihku, menghilang entah ke mana rimbahnya. Keluarganya pun tak ada yang tahu. Malah mereka membuat pengumuman kehilangan Hasan. Terakhir, Hasan pamit ingin berlibur ke Padang
Aku mencoba bertahan menunggu Hasan. Tanpa terasa sudah empat tahun, aku menati kabar Hasan, namun sampaidetik ini tidak ada kabar beritanya. Keluarga Hasan juga sudah lelaah mencari.
Sampai sekarang aku masih berharap Hasan akan kembali. Apalagi perasaan cinta di antara kami sudah terjalin cukup lama, semenjak aku menamatkan SMA. Aku berkenalan dengan Hasan, karena di jodoh-jodohkan teman.
Kebetulan aku, Hasan dan teman-teman suka pergi beramai-ramai. Semua teman kami sudah punya pacar. Tinggal aku dan Hasan yang tidak punya pasangan, kami pun di jodoh-jodohkan.
Sebetulnya, pertama kali melihat Hasan, hatiku suka. Selain dikenal pintar di antara teman-temannya, Hasan tergolong pria pemalu terhadap wanita. Singkatnya antara aku dan Hasan ada ketertarikan dan kami pun mengatakan perasaan masing-masing.
Aku pikir hubungan asmaraku dengan Hasan hanya sebatas cinta monyet. Namun ternyata hubungan itu bisa bisa kami pertahankan, terbukti teman-teman yang menjodohkan kami dulu tidak ada satu pun yang bisa bertahan. Bahkan aku dan Hasan dijuluki Romeo dan Juliet, di mana ada Hasan di situ ada aku, sampai kuliah pun kami di tempat yang sama.
Aku dan Hasan juga sering membicarakan kelanjutan hubungan yang kami jalin. Hasan pun berjanji akan menjadikan aku sebagai istrinya. Namun hal itu masih lama mengingat Hasan masih mau bekerja dan mencari kehidupan yang mapan. Harapan besar itu kini tak tahu arah. Aku seakan berada di persimpangan karena kepergin Hasan yang tak tahu di mana.Mungkin ini sudah menjadi akhir kisah cintaku dengan Hasan. Sekarang aku memutuskan untuk menncari pengganti Hasan, yang tidak jelas adanya. (*)
Sumatera Ekspres, Minggu, 15 November 2009
0 komentar:
Posting Komentar