SEKARANG aku bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Dipercaya memegang sebuah jabatan, aku pun punya penghasilan cukup untuk jika kelak sudah berumah tangga.
Sebenarnya aku sudah mendapatkan wanita itu, tapi aku tak pandai bersyukur dan mengkhianati cinta tulus itu. Aku juga sudah menyakiti perasaan Reni dan begitu mencintaiku.
Aku tahu kebodohan yang terbesar adalah mudah sekali untuk jatuh cinta. Selama ini aku seringkali iseng menggoda wanita, tapi tidak pernah mau serius karena aku sudah punya Ria. Ria pun sudah kuikat dengan pertunangan. Aku termasuk tipe lelaki playboy. Sebenarnya sifat itu merugikan diri sendiri karena setiap kali dekat dengan wanita aku selalu saja melimpahi mereka dengan materi. Karena itulah banyak wanita yang suka padaku. Hingga akhirnya aku tak bisa main-main lagi.
Aku berkenalan dengan wanita asal Kota Kembang, Bandung. Namanya Reni. Dari awal perkenalan saja aku sudah langsung jatuh hati padanya. Selain cantik, Reni juga tipe wanita penyayang. Itulah yang membuat aku jadi tergila-gila padanya dan lupa kalau aku sudah memiliki Ria, yang sudah menjadi kekasihku hampir empat tahun.
Kekuatan cintaku mulai goyah aku ingin memiliki Reni. Berbagai tipu muslihat aku lakukan untuk menutupinya dari Ria. Aku sungguh-sungguh mencintai Reni, tapi aku juga tidak bisa melepaskan Ria, akhirnya kujalanin cinta segitiga. Baik Reni dan Ria tidak tahu kalau sudah diduakan.
Awalnya tak ada kesulitan sama sekali, tapi lama kelamaan mulai kesulitan untuk berbohong kepada mereka berdua. Dan tak terasa hubungan terlarang bersama Reni hampir memasuki satu tahun, dan itu juga yang mengakhiri kisah cinta di antara kami berdua.
Hubunganku dengan Reni diketahui Ria. Ria melabrak Reni di tempat kerjanya. Aku merasa iba dengan Reni, karena dipermalukan Ria di depan teman-temannya. Aku pun khilaf lalu menampar Ria, agar tidak berteriak-teriak lagi memaki Reni.
Usai kejadian itu aku berusaha mendekati Ria dan memberikan pengertian, tetapi Ria merasa terhina terutama keluarga besarnya. Ria memutuskan pentungan kami. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, apalagi mereka juga melaporkan aku ke pihak berwajib karena tindakan kasar yang telah aku lakukan.
Sedangkan Reni saat itu juga tak mau lagi menerima telpon ataupun bertemu. Hanya ingin minta maaf saja, Reni tak mau. Reni juga minta aku untuk menjauhi dirinya, kalau tidak dia akan melaporkan aku ke pihak berwajib. Dua orang wanita yang kuharapkan bisa menjadi pendamping tak bisa ku miliki satu pun juga. Kini yang ada hanya penyesalan terdalam dari lubuk hati. Jika waktu masih bisa diulang aku ingin kembali memperbaiki hubunganku dengan Ria dan ingin menjadi pria yang setia. (*)
Sumatera Ekspres, Minggu, 1 November 2009.
0 komentar:
Posting Komentar