Saleh kembali terkejut, karena perempuan itu tiba-tiba minta dimandikan, wanita itu tak tampak lelah sebagaimana halnya wanita yang baru saja melahirkan. Ia bahkan kelihatan segar....!
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
SALEH, demikian sapaan akrabnya, dapat digolongkan sebagai manusia yang benar-benar pantang menyerah. Boleh dikata, takada kata menyerah di dalam kamus hidup dan kehidupannya --- dan sebagai lelaki yang memiliki tanggung jawab terhadap istrinya, maka, berbagai pekerjaan pun ia lakoni demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Mulai dari tukang bangunan, buruh pabrik, pencari kayu, pencari pasir dan bahkan sederatan pekerjaan kasar lainnya pernah ia lakoni.
Meski impitan ekonomi terus saja mendesaknya, tetapi, ia adalah sosok yang tak peranah melupakan Sang Maha Pencipta. Bahkan, ibadah yang dilakukannya boleh dikata setara dengan para kiyai, selain selalu melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an selepas mendirikan shalat Isya', shalat malam dan dhu'ha pun selalu dijalaninya dengan perasaan senang dan gembira.
Kini, di tengah-tengah kesibukkannya sebagai tukang cukur (pangkas rambut), ia menuturkan pengalaman-pengalamannya dengan makhluk gaib. Dan berikut adalah kisahnya....
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
"Mungkin karena cukup beribadah, maka saya jadi sering melihat penampakan," demikian pendapatnya saat berbincang dengan dengan Misteri.
Pendapat itu memang cukup beralasan dan dapat diterima oleh akal sehat. Apalagi jika dikaitkan dengan suatu kejadian saat dirinya hendak pulang. Kala itu, saat dalam perjalanan menuju kerumahnya, ia melihat ada seorang gadis di sis jembatan Bedengan, Ambulu. Yang paing mengherankan adalah, ternyata, tak ada seorang pun yang melihat sang gadis ruupawan itu di sana. Hal ini baru diketahuinya saat ia sengaja singgah barng sebentar di warung kopi yang ada di seberang jembatan itu.
Sedang peristiwa yang lainnya adalah ketika ia akan berangkat bekerja dengan mengendarai sepeda dan melewati kuburan desa Karanganyar. Saat sedang mengayuh dengan santai, mendadak, ada seorang perempuan yang melambaikan tangan dan tampaknya berniat ingin menumpang. Saleh pun menghentikan sepedanya dan langsung bertanya, "Mau saya antar ke kuburan mana, Mbak?" Tanya Saleh.
Ia bertanya demikian karena melihat betapa kaki makhluk cantik itu tak menempel pada tanah. "Terserah Bapak!" Jawab perempuan berpakaian atas putih dan memakai gaun panjang berwarna merah.
Dengan keberanian yang dimilikinya, Saleh pun lalu memboncengkan perempuan misterius itu. Dan seolah tak terjadi apa-apa, Salaeh selalu mengajak bercakap-cakap sambil sesekali mengawasi keberadaannya. Tapi sayang, ketika ia lengah karena memikirkan keluarganya di rumah, tiba-tiba, perempuan itu sudah menghilang baak ditelan bumi. Saleh langsung saja mengumpat dalam hati. Ia kecewa, karena keteledorannya maka ia jadi kurang perhatian terhadap perempuan yang membonceng di belakang sadelnya.
Bak telah menjadi suratan alam, dalam kesehariannyajalan hidup Saleh seolah sarat dengan berbagai kejadian yang bersaput mistik --- ya... betapa tidak, selain bertemu dengan tuyul, menggali makam dan mendapatkan mayat yang masih utuh, ia juga memiliki kemampuan dapat melihat penunggu rumah atau tempat-tempat yang wingit. Dan dari sekian banyak ceritanya, ada yang menurut Misteri paling menarik. Yakni, pertemuannya dengan genderuwo. Kala itu, ia tak hanya melihat. Melainkan bercakap-cakap dan sekaligus membantu genderuwo tersebut.
Setelah sejenak mengumpulkan segala ingatannya, Saleh pun mulai bercerita. Waktu itu, ia yang pekerjaan sehari-harinya mencari kayu di Alas Donglo, Kraton, Ambulu, Jember, berusia sekitar 30-an tahun. Dan saat hendak pulang, mendadak, ia melihat ada seorang perempuan yang entah dari mana datangnya sedang melambaikan tangan kepadanya. Saleh segera mendekati dan bertanya, "Ada apa bu?"
"Tolong saya... pak. Tolong saya!" Jawab perempuan yang perutnya dalam keadaan buncit itu dengan wajah menghiba.
Saleh seolah tak kuasa untuk menolakknya. Bak kena sihir yang teramat kuat, ia mengikuti langkah perempun itu yang tak lama kemudian membawanya ke sebuah rumah yang cukup bagus dan semuanya terbuat dari kayu jati. Saleh hanya mengangguk-angguk dan bergumam dalam hati, "Pantas kalau orang-orang sering bilang banyak pencurian kayu. Ternyata, semua rumah-rumah di sini terbuat dari kayu jati."
"Ada apa bu?" Tanya Saleh setelah ia duduk di ruang tamu.
"Perut saya, pak. Sepertinya saya mau melahirkan. Tolong saya ya, pak..." jawab perempuan itu sambil mengelus-elus perutnya.
"Lho.... suami ibu kemana?"
"Sedang pergi ke luar negeri, pak."
Bak kerbau dicocok hidung, Saleh pun berdiri dan melangkah masuk ke dalam kamar. Dan tanpa malu-malu, perempuan itu langsung membuka daster dan telentang di atas tempat tidur dengan kaki terbuka. Saleh semakin terkejut! Sejenak kemudian ia melihat perempuan itu mengejan dan berusaha mengeluarkan sang jabang bayi dari rahimnya. Saleh tak bisa berbuat apa-apa. Maklum, ia memang bukan belum pernah membantu persalinan. Alih-alih membantu persalinan, saat istrinya hendak melahirkan saja ia bergidik ngeri.
Perempuan itu seolah mengerti, ia hanya memegang tangan Saleh dengan sekuat tenaganya. Kini, Saleh pun maklum. Agaknya, perempuan itu butuh teman agar ia tak menanggung sakit seorang diri.
Dan beberapa menit kemudian, lahirlah dengan selamat seorang bayi dari rahim perempuan itu. Tangisan bayi pun langsung terdengar memenuhi ruangan. Ketika Saleh mengamati dengan seksama, tak sadar, ia pun bergidik ngeri. Betapa tidak, bayi itu memiliki kelebatan bulu yang tidak sebagaimana bayi biasa. Dadanya berbulu sebagaimana orang dewasa, bahkan, lengannya juga dipenuhi bulu.
Ketika Saleh sedang tergugu, mendadak perempuan itu berkata, "Tolong mandikan saya!"
Saleh kembali terkejut, karena perempuann itu tiba-tiba minta dimandikan. Dan satu lagi keanehan yang sempat terekam dalam benaknya adalah, wanita itu tak tampak lelah sebagaimana halnya yang baru saja mellahirkan. Ia bahkan kelihhat segar!
Jantung Saleh kian berdegup kencang manakala perempuan itu meminta untuk melucuti seluruh pakaiannya. Ya.... untuk kesekian kalinya Saleh hanya menuruti keinginan perempuan itu tanpa maksud-maksud yanng lain. "Saya menyabuni tubuhnya, bahkan, mengeringkan tubuh perempuan yang baru melahirkan itu dengan handuk putih yangg memang sudah tersedia di sana. Sejenak kemudian, saya tertidur karena kelelahan... dan tak lama setelah itu, saya pun terjaga," demikian ungkapnya kepada Misteri.
Kali ini, berjuta pertanyaan membuncah dalam benaknya, kini, ia berada di bawah pohon karet dalam keadaan duduk bersandar. Sementara, seorang temannya kemudian datang dan menegurnya, "Kamu sedang apa kok lewat semak-semak itu?"
Saleh menoleh ke kanan dan kiri mencari perempuan yang baru saja ditolongnya. Tapi apa daya, rumah berdinding kayu jati itu seolah lenyap ditelan bumi. kini, yang ada hanyalah jajaran pohon-pohon yang tinggi. Setelah menghela napas beberapa kali, ia pun menceritakan apa yang baru saja dialaminya kepada temannya. Dan Saleh pun menarik simpulan, yang barusan ia tolong adalah genderuwo. Apalagi, bayinya memilik bulu yang teramat lebat.
Sang teman yang semula mendengar sambil sesekali mencibirkan bibirnya akhirnya percaya. Betpa tidak, walau semak belukar yang baru dilalui Saleh penuh dengan ditumbuhi dengan onak dan duri, tetapi, tubuh Saleh tak tergores barang sedikitpun. Setelah kesadaran memenuhi benak keduanya, maka, kedua sahabat itu segera bergegas pulang. Ya... Saleh masih diliputi kengerian atas kejadian yang baru saja dialaminya.
Setibanya di rumah, setelah beristirahat sejenak, Saleh pun menceritakan pengalaman yang baru saja dialami kepada kepada istrinya. Ternyata, keanehan tak berhenti sampai di situ. Ketika keluar rumah, Saleh merasakan ada hal yang berbeda pada dirinya. Ya.. entah kenapa, banyak wanita bahkan anak-anak SMA yang seketika jadi tertarik kepadanya. Salehhanya bisa bertanya-tanya dalam hati, "Apa yang menyebabkan semua ini terjadi?"
Tak perlu berlama-lama, pertanyaan yang dalam beberapa waktu melingkar-lingkar dalam benaknya akhirnya terjawab manakala ia akan berangkat untuk mencari kayu di Alas Donglo.Di tengah-tengah tumpukan kayu yang ada di belakang rumahnya, Saleh menemukan secarik pakaian dalam berupa BH. Seingatnya, istrinya tak memiliki BH dengan warna seperti itu --- akhirnya, Saleh pun sadar, agaknya BH inilah yang membuatnya jadi dikagumi oleh banyak atau bahkan seluruh wanita ang melihatnya.
Sadar bahwa keutuhan rumah tangganya harus selalu dijaga, maka, Saleh pun langsung mengembalikan BH itu ke Alas Donglo. Setelah mengucapkan kata, "Terima kasih, tapi saya telah mempunyai istri dan berjanji tidak ingi tergoda dengan wanita lain. Selain itu, saya takut jika benda ini diketemukan dan dipakai oleh orang yang tak bertanggung jawab dapat untuk menyakiti para perempuan. Untuk itu, saya kembalikan BH ini kepada nyai," sambil meletakkan BH tersebut di tengah-tengah semak belukar yang dua hari lalu dilaluinnya.
Dan benar, setelah itu tak ada pandangan atau lirikan penuh arti dari wanita yang berpapasan atau melihatnya. Demikian sekelumit dari sekian banyak pengalaman mistik dari Pak Saleh, semoga para pembaca setia dapat mengambil hikmah dari cerita ini.
SUMBER : Misteri, Edisi 452, Tahun 2008
0 komentar:
Posting Komentar